Salah satu model pembelajaran yang dapat
diterapkan untuk mengatasi kondisi pembelajaran matematika adalah model pembelajaran kooperatif Teams
Games Tournaments/ Turnamen Game Tim (TGT). Pada mulanya model
pembelajaran kooperatif tipe TGT dikembangkan oleh David De Vries dan Keith
Edwards, ini merupakan metode pembelajaran pertama dari Johns Hopkins. (Slavin,
2009:13)
Matematika itu susah...! mungkin itu anggapan sebagian besar orang (siswa) sehingga matematika menjadi sesuatu tidak disukai dipelajaran sekolah, ditambah lagi kita tidak pernah mencari tahu kenapa penyebabnya kata SUSAH itu. Padaal susah atau mudahnya matematika merupakan sebuah persepsi yang tergantung seseorang tersebut memandang matematika seperti apa....
Johann Carl Friedrich Gauss (lahir di Braunschweig,
30 April 1777 – wafat di Göttingen, 23 Februari 1855 pada umur 77 tahun) adalah
matematikawan, astronom, dan fisikawan Jerman yang memberikan beragam
kontribusi; ia dipandang sebagai salah satu matematikawan terbesar sepanjang masa
selain Archimedes dan Isaac Newton. Dilahirkan di Braunschweig, Jerman, saat
umurnya belum genap 3 tahun, ia telah mampu mengoreksi kesalahan daftar gaji
tukang batu ayahnya.
Menurut sebuah cerita,
pada umur 10 tahun, ia membuat gurunya terkagum-kagum dengan memberikan rumus
untuk menghitung jumlah suatu deret aritmatika berupa penghitungan deret
1+2+3+...+100. Meski cerita ini hampir sepenuhnya benar, soal yang diberikan
gurunya sebenarnya
Al-Khwarizmi diperkirakan hidup di
pinggiran Baghdad pada masa Khalifah al-Ma’mun (813 – 833) zaman Abasiyah,
sebagai anggota Bayt al Hikma Baghdad yang meneliti ilmu-ilmu pengetahuan dan
terjemah yang didirikan ayah al-Ma’mun. Pada masa Al-Khwarizmi hidup pula tokoh
lain yang juga ahli astronomi dan matematika seperti, Abu Ja’far Muhammad ibn
Musa al-Khwarizmi, salah satu dari tiga serangkai ‘Banu Musa ibn Shakir’ selain
Abdullah dan al-Khwarizmi sendiri. Hampir sebagian besar kesuksesan yang
dicapai al-Khwarizmi, seperti tulisan tentang astronomi dan aljabar didedikasikan untuk al-Ma’mun. Di pihak lain, Khalifah yang dikenal
Matematika itu indah....! Mendengar kata itu terdengar agak aneh, tapi setelah menonton video ini mungkin anggapan tersebut akan berubah. Video ini membahas sisi lain dari matematika, Selamat menonton...!
Robert M. Gagne adalah seorang ahli
psikologi yang banyak melakukan penelitian mengenai fase-fase belajar,
tipe-tipe kegiatan belajar, dan hierarki belajar. Dalam penelitiannya ia banyak
menggunakan materi matematika sebagai medium untuk mengujipenerapan teorinya. Di dalam teorinya Gagne
juga mengemukakan suatu klasifikasi dari objek-objek yang dipelajari di dalam
matematika.
Jerome Bruner, seorang ahli psikologi dari Universitas Harvard,
Amerika Serikat, telah mempelajari bagaimana manusia memperoleh pengetahuan,
menyimpan pengetahuan, dan mentransformasi pengetahuan. Menurut Bruner, belajar
merupakan suatu proses aktif yang memungkinkan manusia untuk menemukan hal-hal
baru di luar informasi yang diberikan kepada dirinya.
Dua
tokoh pendidikan matematika dari Belanda , yaitu Pierre van Hiele dan
isterinya, Dian van Hiele-Geldof, pada tahun-tahun 1957 sampai 1959 mengajukan
suatu teori mengenai proses perkembangan yang dilalui para siswa dalam
mempelajari geometri. Dalam teori yang mereka kemukakan, mereka berpendapat
bahwa dalam mempelajari geometri para siswa mengalami perkembangan kemampuan
berpikir dengan melalui tingkat-tingkat berikut:
Sekalipun selama ini metode
ceramah dan metode-metode ekspositoris yang lain banyak digugat karena dianggap
kurang mendorong proses berpikir dan proses belajar aktif pada siswa, tidak
berarti bahwa metode-metode tersebut dapat ditingkatkan begitu saja. David P.
Ausubel adalah salah satu pakar dalam bidang pendidikan dan psikologi yang
berpendapat bahwa
Teori Vigotsky
menekankan pada hakekat sosiokultural dari pembelajaran. Vygotsky, mengkritik
pendapat Piaget yang menyatakan bahwa faktor utama yang mendorong perkembangan
kognitif seseorang adalah motivasi atau daya dari si individu sendiri untuk mau
belajar dan berinteraksi dengan lingkungan.
Menurut
Piaget, manusia tumbuh, beradaptasi, dan berubah melalui perkembangan fisik,
perkembangan kepribadian, perkembangan sosio-emosional, dan perkembangan
kognitif. Perkembangan kognitif sebagian besar bergantung kepada seberapa jauh
anak memanipulasi dan aktif dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
Ada
tiga aspek perkembangan intelektual yaitu struktur, isi, dan fungsi.