Salah satu model pembelajaran yang dapat
diterapkan untuk mengatasi kondisi pembelajaran matematika adalah model pembelajaran kooperatif Teams
Games Tournaments / Turnamen Game Tim (TGT). Pada mulanya model
pembelajaran kooperatif tipe TGT dikembangkan oleh David De Vries dan Keith
Edwards, ini merupakan metode pembelajaran pertama dari Johns Hopkins. (Slavin,
2009:13)
a.
Karakteristik Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
Secara umum karakteristik TGT menggunakan turnamen
akademik, kuis-kuis dan sistem skor kemajuan individu, dimana para siswa
berlomba sebagai wakil tim mereka dengan anggota tim lain yang kinerja akademik
sebelumnya setara seperti mereka. Pemberian kuis-kuis
yang menyenangkan karena dilakukan dengan bentuk game dalam bentuk turnamen
akademik.
b.
Keunggulan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
Keunggulan
model pembelajaran kooperatif tipe TGT dibandingkan dengan model pembelajaran
kooperatif tipe lainnya menurut Slavin (2009:167) adalah sebagai berikut:
1)
Pemberian kompetisi dalam
suasana konstruktif / positif karena adanya kegiatan game.
2)
Menciptakan warna positif dalam
kelas karena siswa merasa senang.
3)
Dapat terbangunnya kepercayaan
tim dan setiap siswa merasa percaya diri ketika mereka bersaing dalan kegiatan
turnamen.
c.
Langkah-Langkah TGT
Deskripsi dari langkah-langkah TGT
menurut Slavin (2009:166) adalah sebagai
berikut:
1)
Presentasi di Kelas. Materi dalam TGT pertama-tama diperkenalkan dalam presentasi didalam
kelas. Ini merupakan pengajaran langsung seperti yang sering kali dilakukan
atau diskusi pelajaran yang dipimpin oleh guru, tetapi bisa juga memasukkan
presentasi audiovisual.
2)
Tim. Tim terdiri dari empat atau lima siswa yang mewakili seluruh bagian dari
kelas dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras dan etnisitas. Tim adalah
fitur yang paling penting dalam TGT. Karena pada tiap poinnya yang ditekankan
adalah membuat anggota tim mereka malakukan yang terbaik untuk tim, dan tim pun
harus melakukan yang terbaik untuk membantu tiap anggotanya. Tim ini memberikan
dukungan kelompok bagi kinerja akademik penting dalam pembelajaran, dan itu
adalah untuk memberikan perhatian dan respek yang mutual yang penting untuk
akibat yang dihasilkan seperti hubungan antar kelompok, rasa harga diri,
penerimaan terhadap siswa-siswa yang agak lamban.
3)
Game. Game terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang kontennya
relevan yang dirancang untuk menguji pengetahuan siswa yang diperolehnya dari
presentasi dikelas dan pelaksanaan kerja tim. Game tersebut dimainkan di atas
meja dengan empat orang siswa, yang masing-masing mewakili tim yang berbeda.
Kebanyakan game hanya berupa nomor-nomor pertanyaan yang ditulis pada lembar
yang sama. Seorang siswa mengambil sebuah kartu bernomor dan harus menjawab
pertanyaan sesuai nomor yang tertera pada kartu tersebut. Sebuah aturan tentang
penantang memperbolehkan para pemain saling menantang jawaban masing-masing.
4)
Turnamen. Turnamen adalah sebuah struktur dimana game berlangsung.
Biasanya berlangsung pada akhir minggu atau akhir unit, setelah guru memberikan
presentasi dikelas dan tim telah melaksanakan kerja kelompok terhadap
lembar-kegiatan. Pada turnamen pertama, guru menunjuk siswa untuk berada pada
meja turnamen – tiga siswa berprestasi tinggi sebelumnya pada meja 1, tiga
berikutnya pada meja 2, dan seterusnya. Kompetensi dilakukan secara seimbang,
sehingga memungkinkan para siswa dari semua tingkat kinerja sebelumnya memberikan
kontribusi secara maksimal terhadap skor tim mereka jika mereka melakukan yang
terbaik. Setelah turnamen pertama, para siswa akan bertukar meja tergantung
pada kinerja mereka pada turnamen terakhir. Pemenang pada tiap meja “naik
tingkat” ke meja berikutnya yang lebih tinggi (misalnya, dari meja 6 ke meja
5): skor tertinggi kedua tetap tinggal pada meja yang sama; dan skor yang
paling rendah “diturunkan”. Dengan cara ini, jika pada awalnya siswa sudah
salah ditempatkan, untuk seterusnya mereka akan terus dinaikan atau diturunkan
sampai mereka mencapai tingkat kinerja mereka yang sesungguhnya.
5)
Rekognisi tim. Tim akan mendapatkan sertifikat atau bentuk penghargaan yang lain
apabila skor rata-rata mereka mencapai kriteria tertenu. Skor tim siswa dapat
juga digunakan untuk menentukan dua puluh persen dari peringkat mereka.
0 komentar:
Post a Comment